Tuesday 15 November 2022

VITAMIN GIGI

PEMBERIAN TOOTHMOUSE SEBAGAI VITAMIN GIGI

    Karies atau yang sering dikenal dengan gigi gigis atau geripis adalah salah satu masalah kesehatan gigi yang sering dijumpai pada usia anak-anak. Mengambil data dari Dental Health Foundation Irlandia, karies menjadi masalah kesehatan mulut utama di sebagian besar negara industri yang mempengaruhi 60-90% anak. 

     Karies dapat muncul karena kebiasaan anak suka makan makanan manis. Karena, sisa makanan yang mengandung gula bisa bereaksi dengan bakteri yang ada di gigi dan menghasilkan asam pada permukaan email gigi. Asam ini dapat mengikis mineral pada enamel gigi dan lama-lama menyebabkan lubang kecil.

 
    Walaupun gigi susu anak nantinya akan tergantikan dengan gigi tetap, ia harus selalu dijaga. Gigi yang berlubang atau mengalami karies akan membuat anak merasa tidak nyaman saat makan, atau bahkan menghasilkan rasa nyeri bagi anak. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa sakit gigi bisa nyebabkan turunnya prestasi anak
 
    Tak hanya itu, Bruce Dye, D.D.S., M.P.H., dokter gigi di Maryland, AS mengatakan bahwa karies dapat menyebabkan anak-anak kehilangan gigi susunya secara prematur. Ketika ada ruang kosong, gigi dewasa bisa tumbuh secara tumpang tindih atau berjejal. Jadi, karies ini bisa menjadi penyebab gigi anak tumbuh berantakan
 
    Bruce juga memperingatkan bahwa anak-anak yang kerusakan gigi pada usia dini juga akan cenderung mengalami kerusakan gigi di usia dewasa.
 
    Selain rajin menggosok gigi dengan benar, ada satu lagi perawatan gigi susu yang dapat Anda berikan kepada anak, yakni tooth mousse. Tooth mousse adalah krim yang menggabungkan fluoride dan recaldent untuk meremineralisasi gigi. Krim ini berfungsi untuk menstabilkan kandungan kalsium dan fosfat di dalam gigi
 

Siapa saja yang membutuhkan Tooth Mousse?

Anak-Anak yang sudah tumbuh gigi.

    Tak perlu menunggu gigi tumbuh penuh semua untuk menggunakan tooth mousse. Sejak gigi pertama anak Anda tumbuh, Anda bisa memberikannya tooth mousse untuk menjaga kebutuhan mineralnya terpenuhi.
 
  • Anak yang giginya mengalami demineralisasi.
    Ini adalah gejala awal gigi terkikis dan berpotensi karies. Tandanya adalah adanya white spot, yakni bercak putih yang berwarna lebih putih dari bagian gigi lainnya.
 
    Umumnya, white spot sering muncul di bagian gigi atas dekat gusi, lantaran endapan makanan dan minuman serta sulit dibersihkan. Tooth mousse bekerja dengan menjaga kebutuhan mineral dengan cara mengisi kembali pori-pori gigi dan mencegahnya meluas.
 
  • Anak yang suka mengonsumsi makanan atau minuman manis.
    Gula yang tersisa di sela-sela gigi akan berubah menjadi asam. Ketika ludah bercampur dengan asam dapat membentuk plak sehingga merusak enamel gigi. Tooth mousse dapat menjaga basa di mulut agar tidak terlalu asam.
 
  • Anak dengan kebiasaan makan diemut.
    Kebiasaan mengemut makanan juga dapat menyebabkan gigi rusak. Makanan yang didiamkan lama tanpa dikunyah jika bertemu kuman akan mengalami fermentasi dan berubah menjadi asam. Untuk itu, diperlukan zat yang menjaga agar mulut tetap basa seperti tooth mousse.
 
  • Anak yang mengalami pembusukan gigi.
    Anak-anak dengan pembusukan gigi tahap awal harus segera ditangani agar gigi tidak berlubang. Fluoride pada tooth mousse berguna untuk mengoptimalkan kalsium dan fosfat untuk menggantikan mineral akibat pembusukan dini tersebut. Sehingga, enamel gigi dapat terbangun kembali.
 
  • Anak tanpa masalah gigi.
    Anak-anak yang belum menunjukkan masalah gigi pun bisa diberikan tooth mousse. Sebab, fungsinya adalah memang untuk menjaga kesehatan gigi.
 
Cara Pakai Tooth Mousse
    Tooth mousse bisa dipakaikan setelah anak menggosok gigi. Oleskan tooth mousse tipis hingga merata ke seluruh permukaan gigi. Diamkan sesaat hingga tooth mousse terserap.
 
    Setelah memakai tooth mousse, anak-anak tidak diperbolehkan makan dan minum selama 30 menit terlebih dahulu agar tooth mousse tidak larut terbawa. Setelah melewati 30 menit, maka anak-anak bisa makan dan minum kembali tanpa harus kumur-kumur terlebih dahulu.
 

    Perlu diperhatikan bahwa tooth mousse ini hanya bisa diberikan pada anak yang tidak alergi terhadap dairy product. Sebab, tooth mousse mengandung kasein susu.




Kegiatan Puskesmas Pringapus Semarang

 PELAYANAN POSBUNDU PUSKESMAS PRINGAPUS

Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyebab utama kematian secara global. Menurut World Health Organization (2018), sebesar 71% kematian secara global disebabkan oleh PTM. Di Indonesia sendiri PTM menyumbang 73% penyebab kematian pada tahun 2016. Penderita COVID-19 dengan penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes, penyakit kardiovaskular, penyakit pernapasan kronis, dan kanker dapat berisiko tinggi menjadi parah dan fatal atau kematian.

Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) merupakan kegiatan pengendalian faktor risiko PTM melalui pemberdayaan masyarakat. Tujuannya untuk menjangkau masyarakat yang "merasa sehat" dapat dideteksi secara dini Faktor Risiko PTM-nya sedini mungkin dan dilakukan upaya intervensi untuk memodifikasi perilaku. Sasaran program ini masyarakat berusia ?15 tahun orang yang sehat agar FR tetap dalam terjaga normal, orang dengan FR kembali menjadi normal, dan orang dengan penderita PTM agar dapat mencegah timbulnya komplikasi.

Kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular yang dilaksanakan oleh masyarakat melalui pembinaan terpadu. Posbindu di Dusun Rejosari, Desa Wonoyoso, Kecamatan Pringapus, merupakan posbindu yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pringapus dengan bantuan bidan desa setempat.

Pelaksanaan posbindu di Dusun Rejosari kembali dibuka setelah sebelumnya diliburkan akibat pandemi covid-19. Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) tentunya menjadi hal baru yang wajib diterapkan, Meliputi penerapan protokol kesehatan dan pembatasan kegiatan. Protokol kesehatan yang dilakukan meliputi cuci tangan/ penggunaan handsanitizer, penggunaan masker, pengukuran suhu, jaga jarak, menggunakan alat pelindung diri bagi petugas (kader, bidan desa, dan petugas puskesmas).

Alur Kegiatan Posbindu PTM di Puskesmas Pringapus terdiri dari :

Meja 1 : Pendaftaran dan Registrasi yaitu dengan mengisi daftar hadir
Meja 2 : Pengukuran Berat Badan, Tinggi Badan, dan Lingkar Perut
Meja 3 : Pengukuran Tekanan Darah
Meja 4 : Pemeriksaan Kadar Gula Darah dan Kolesterol
Meja 5 : Pencatatan dan Pelaporan, yaitu peserta memberikan hasil pengukuran, pemeriksaan pada petugas agar data hasil tersebut, lalu jika terdapat masyarakat yang mengalami tekanan darah tinggi diberikan obat 
Meja 6 : Daftar Hadir, yaitu melakukan tanda tangan, mendapatkan snack berupa buah-buahan, dan untuk mendukung sebagai kegiatan edukasi peserta dapat mengambil atau membawa pulang media Komunikasi, Informasi dan Edukasi berupa leaflet.























Kawat Behel Sebagai Perawatan Gigi

 Gigi Sehat dan Senyum Indah  dengan Perawatan Orthodonti

 

        Senyum manis dengan gigi yang rapi tentunya akan lebih memikat hati Namun, selain untuk alasan estetik,gigi yang rapi juga memiliki banyak fungsi lainnya. Karena itulah hadir yang disebut dengan perawatan ortodonti. Perawatan ortodonti adalah satu perawatan di bidang kedokteran gigi yang bertujuan untuk mengoreksi ketidakharmonisan tumbuh kembang rahang dan gigi, baik pada anak-anak, remaja, maupun orang dewasa dan lansia. Perawatan ortodonti ini bertujuan untuk mendapatkan susunan gigi yang teratur, untuk mendukung kesehatan gigi dan mulut yang baik, dan wajah yang harmonis.


Kenapa gigi perlu dirapikan?

Perawatan ortodonti sangat penting karena:

  • Dapat memperbaiki kesehatan rongga mulut, karena gigi yang rapi dan teratur akan mudah dibersihkan, sehingga dapat mencegah sakit gigi karena gigi berlubang, timbulnya karang gigi, peradangan gusi, dan kerusakan tulang rahang
  • Memperbaiki fungsi pengunyahan. Dengan posisi gigi yang teratur dan hubungan gigi geligi pada rahang atas dan bawah yang baik dan harmonis, maka fungsi pengunyahan juga menjadi semakin optimal. Hubungan gigi geligi rahang atas dan bawah yang kurang baik dan tidak harmonis dapat menyebabkan gangguan kesehatan di antaranya gigi aus, gigi goyang, trauma pada gigi karena tekanan yang berlebih ketika pengunyahan, serta gangguan dan rasa sakit pada sendi rahang (Temporomandibular Joint Disorder-TMD)
  • Memperbaiki estetika wajah. Perawatan ortodonti dapat memperbaiki profil wajah menjadi lebih baik, misalnya pada kasus gigi geligi yang terlalu maju ke depan
  • Memperbaiki fungsi bicara. Susunan dan posisi gigi geligi sangat berpengaruh terhadap fungsi fonetik untuk artikulasi bicara yang baik dan jelas
  • Memperbaiki susunan gigi geligi. Dengan susunan gigi geligi yang rapi dan teratur, maka senyum akan terlihat lebih baik, sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri

Jenis-jenis perawatan ortodonti

Ada berbagai jenis alat yang biasa digunakan dalam perawatan ortodonti, di antaranya alat ortodonti lepasan, alat ortodonti cekat, alat ortodonti kombinasi lepasan dan cekat, serta alat ortodonti untuk anak-anak dalam masa tumbuh kembang.

Alat ortodonti cekat atau yang dikenal dengan behel atau braces adalah salah satu alat ortodonti yang dipasang permanen pada gigi geligi pasien selama perawatan ortodonti. Penggunaannya memiliki fungsi yang luas untuk memperbaiki oklusi dan susunan gigi pada berbagai kasus dan usia. Ada beberapa jenis braces yang bisa digunakan untuk perawatan ortodonti, disesuaikan dengan kasus dan keperluan pasien, seperti metal bracesceramic bracesself ligating bracesdan lingual braces.

Lingual braces

Bagi pasien dewasa, terutama yang memiliki pekerjaan yang menuntut tampil di muka umum atau sering berhubungan dengan orang banyak, bisa memilih perawatan ortodonti dengan menggunakan lingual braces, yaitu jenis braces atau kawat gigi yang dipasang pada permukaan bagian dalam gigi, sehingga tidak terlihat oleh orang lain atau lawan bicara. Pasien pun akan merasa lebih nyaman dan percaya diri.

Sebelum dilakukan perawatan ortodonti, dokter gigi spesialis ortodonti (ortodontis) akan melakukan serangkaian pemeriksaan yang meliputi wawancara, pemeriksaan fisik, pemeriksaan gigi geligi dan bagian dalam mulut secara menyeluruh, pengambilan cetakan gigi, pengambilan foto intra oral dan profil pasien, pengambilan foto rontgen panoramik dan cephalometri, serta pemeriksaan lain yang dibutuhkan untuk kasus pasien tersebut.

Setelah dilakukan analisa dan didapatkan diagnosa kasus tersebut, maka ortodontis akan berdiskusi dengan pasien tentang rencana perawatan ortodonti yang akan dilakukan. Untuk kasus yang kompleks, maka ortodontis akan bekerjasama dalam tim yang terdiri dari dokter atau dokter gigi spesialis lain untuk merawat kasus pasien secara menyeluruh. Lama perawatan ortodonti tergantung kepada jenis, tingkat keparahan kasus dan respon gigi atau tubuh pasien terhadap perawatan tersebut. Selama perawatan ortodonti, pasien dianjurkan untuk kontrol rutin dan mematuhi intruksi dari ortodontis yang merawat, agar tercapai hasil perawatan yang optimal.




VITAMIN GIGI

PEMBERIAN TOOTHMOUSE SEBAGAI VITAMIN GIGI      Karies atau yang sering dikenal dengan gigi gigis atau geripis adalah salah satu masalah kese...